Sadamantra
PROFIL DESA SADAMANTRA
suntingSadamantra | |
---|---|
Desa | |
Cogan kata: "Bhinneka Tunggal Ika" (Bahasa Jawa Kuno) "Bersatu dalam kepelbagaian" Ideologi: Pancasila | |
Lagu: Indonesia Raya Fail:Indonesiaraya.ogg | |
Country | Indonesia |
Wilayah/Provinsi | Jawa Barat Jawa Barat |
Kabupaten | Kuningan |
Kecamatan (Daerah) | Jalaksana |
Desa | Sadamantra |
Pentadbiran | |
• Jenis | Republik |
• Presiden | Prabowo Subianto |
• Naib Presiden | Gibran Rakabuming Raka |
Penduduk () | |
• Celik huruf | ( lelaki perempuan) |
• Pecahan menurut jantina | % lelaki dan % perempuan |
Zon waktu | GMT |
• Musim panas (DST) | GMT |
Poskod | 45554 |
Sadamantra merupakan sebuah desa yang terletak dalam (daerah) kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Desa Sadamantra secara administrasi merupakan salah satu desa dalam wilayah kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan batas – batas wilayahnya yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Maniskidul dan Sembawa, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jalaksana dan Babakanmulya, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sangaknerang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Padamenak atau Jalan Negara. Luas wilayah seluruhnya adalah 86,468 Ha, dan berada pada ketinggian 1000 mdpl dengan iklim tropis dan secara administratif terdiri dari 5 RW dan 11 RT yang dibagi menjadi 2 Dusun.
Terletak dibawah kaki gunung ciremai menjadikan suhu di Desa Sadamantra sangat sejuk, cocok untuk menghirup udara segar bagi yang bosan dengan hiruk-pikuk dunia perkotaan. Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Sadamantra adalah petani, beberapa pertanian yang menjadi ciri khas adalah ubi jalar dan tanaman padi.
Potensi Desa Sadamantra sangat banyak, diantaranya adalah Bumi Perkemahan Raksabuana yang mulai dibenahi dan diberikan sentuhan agar bisa lebih memberikan layanan dan fasilitas yang prima. selain itu masyarakat desa yang ramah juga menjadikan siapapun yang datang ke Desa Sadamantra akan cepat merasa "betah" dan nyaman, ditunjang dengan rasa kekeluargaan dan gotong royong yang masih terjaga hingga saat ini.
Desa Sadamantra secara administrasi merupakan salah satu desa dalam wilayah kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan batas – batas wilayahnya yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Maniskidul dan Sembawa, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jalaksana dan Babakanmulya, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sangaknerang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Padamenak atau Jalan Negara. Luas wilayah seluruhnya adalah 86,468 Ha, dan berada pada ketinggian 1000 mdpl dengan iklim tropis dan secara administratif terdiri dari 5 RW dan 11 RT yang dibagi menjadi 2 Dusun.
Terletak dibawah kaki gunung ciremai menjadikan suhu di Desa Sadamantra sangat sejuk, cocok untuk menghirup udara segar bagi yang bosan dengan hiruk-pikuk dunia perkotaan. Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Sadamantra adalah petani, beberapa pertanian yang menjadi ciri khas adalah ubi jalar dan tanaman padi.
Potensi Desa Sadamantra sangat banyak, diantaranya adalah Bumi Perkemahan Raksabuana yang mulai dibenahi dan diberikan sentuhan agar bisa lebih memberikan layanan dan fasilitas yang prima. selain itu masyarakat desa yang ramah juga menjadikan siapapun yang datang ke Desa Sadamantra akan cepat merasa "betah" dan nyaman, ditunjang dengan rasa kekeluargaan dan gotong royong yang masih terjaga hingga saat ini.
SEJARAH ASAL USUL DESA SADAMANTRA
suntingDiperkirakan sekitar tahun 1660 Masehi, ada utusan dari Keraton Cirebon semasa Pemerintahan Syech Sarif Hidayatulloh. Mengutus 3 (tiga) orang utusan untuk mengontrol wilayah kekuasaan Kesultanan Cirebon yang mencangkup wilayah Kabupaten Kuningan.
Ketiga (3) orang utusan tersebut yaitu Syech Maolana Magribi, Syech Noor Jati dan Buyut Marga Tapa. Ketiga (3) orang utusan tersebut sampailah disuatu tempat yang sekarang dikenal Pamijen yang terletak di RT.002 Rw. 001 Dusun Wage. Pada saat itu di tempat tersebut sudah ada penghuni (masyarakat) meskipun belum banyak dan kepercayaan masyarakatnya masih menganut agama Hindu / Bunda.
Ketiga (3) utusan tersebut dalam perjalanannya beristirahat di suatu tempat yang dikenal sekarang dengan nama Pamijen, untuk melepaskan rasa lelah dan beberapa hari bermukim di daerah tersebut sambil menyebarkan agama Islam.
Diceritakan pada waktu itu pula ada seorang jawara sakti mandraguna yang memang sudah ada di daerah tersebut dengan beberapa orang muridnya.
Dalam percakapan dengan Buyut Marga Tapa, jawara tersebut bertanya maksud dan tujuan kedatangan para utusan dari kesultanan Cirebon. Dalam percakapannya para utusan pun mengajak jawara tersebut untuk memeluk agama Islam, dan akhirnya atas izin Allah SWT, jawara tersebut memeluk agama islam. Setelah jawara tersebut masuk agama islam Buyut Marga Tapa menyarankan agar jawara tersebut membersihkan diri dengan membuang semua ilmu kesaktian dan kedigjayaannya akan tetapi jawara tersebut menolak untuk tidak membuang ilmunya dan kalupun bisa membuang semua ilmunya tapi dengan syarat adu kekuatan.
Maka akhirnya atas izin dan kuasa Allah SWT Buyut Marga Tapa dapat melumpuhkan jawara tersebut serta membuang semua ilmu kesaktiannya. Maka tempat tersebut disebut PAMIJEN, yang artinya tempat pembuangan atau dibuangnya ilmu kesaktian sang jawara tersebut.
Kepada para utusan tersebut Syech Syarif Hidayatulloh memerintahkan agar tempat tersebut di namai “ Sida “ yang artinya Matih dalam bahasa sunda dan “ Mantra “ artinya Jampe atau Do’a. jadi “Sidamantra” artinya Do’a yang istajabah (diqobul).
Karena lidah orang sunda dan kebiasaan penyebutan maka dari kalimat “ Sidamantra “ menjadi “ Sadamantra ” penamaan tempat tersebut yang sekarang menjadi Desa Sadamantra terjadi pada tanggal 4 Muharam / Syuro 1081 Hijriyah / 1660 Masehi.
Sejak Tahun 1700 Masehi sampai dengan 1815 Masehi atau 115 Tahun pemerintahan di Desa Sadamantra dipegang oleh keturunan Bapak Buyut MARGATAPA. Dan dari Tahun 1816 sampai sekarang dipegang olek Kuwu-kuwu sebagai Kepala Pemerintahan Desa.
NAMA-NAMA KEPALA DESA SADAMANTRA
suntingNAMA-NAMA KUWU (KEPALA DESA)
YANG PERNAH MENJABAT DI DESA SADAMANTRA
DARI TAHUN 1816 SAMPAI SEKARANG
Memerintah Desa dari tahun 1816s/d 1864 2. KUWU RAKSA PERKASA Memerintah Desa dari tahun 1865 s/d 1901 3. KUWU ASTAWIJAYA Memerintah Desa dari tahun 1902 s/d 1907 4. KUWU MUHAMMAD ILYAS Memerintah Desa dari tahun 1908 s/d 1936 5. KUWU ASTRA ATMAJA Memerintah Desa dari tahun 1937 s/d 1950 6.KUWU IBRAHIM DANAWASITA Memerintah Desa dari tahun 1951 s/d 1968 7. KUWU ABDUL YATIN Memerintah Desa dari tahun 1969 s/d 1979 8. KUWU IDRIS HIDAYAT Memerintah Desa dari tahun 1980 s/d 1986 9. KUWU SAMSUDIN SYARNA Memerintah Desa dari tahun 1987 s/d 2003 10. KUWU Drs. RASMAD, M.Si Memerintah Desa dari tahun 2004 s/d Sekarang |
SITUS-SITUS SEJARAH
suntingSaat ini Pemerintah Desa beserta seluruh elemen masyarakat sedang bekerja sama mengembangkan budi daya buah markisa, yang mana nantinya akan menjadi olahan minuman segar dan produk lainnya khas Desa Sadamantra. Selain itu terdapat pula beberapa situs petilasan yang tersebar di Desa Sadamantra yang sekarang sedang digali dan dipelajari oleh Pemerintah Desa dan Stakeholder terkait. Diantara nama-nama situs tersebut antara lain ;
- Situs Batu Jangkung
- Situs Jati Kersa
- Situs Buyut Raksa Banyu
- Situs Buyut Raksa Bayu
- Situs Panca Rasa
- Situs Raksa Kuning/Geni
- Situs Raksa Benda
Selain Situs tersebut masih banyak situs lainnya yang belum tergali dan sampai saat ini Pemerintah Desa sedang mempelajarai lebih lanjut bersama stakeholder terkait.
Poskod
suntingPoskod yang digunakan di Sadamantra adalah 45554. Terdapat buah desa di dalam daerah kecamatan Jalaksana.
Rujukan
suntingPautan luar
sunting- Kode POS Indonesia 2012 Diarkibkan 2017-09-30 di Wayback Machine
- Carian di Google