Sungai Arang

kampung di Indonesia

SEJARAH SUNGAI ARANG sunting

Sungai Arang
Desa
 
Peta Indonesia.
 
 
Cogan kata: "Bhinneka Tunggal Ika"  (Bahasa Jawa Kuno)
"Bersatu dalam kepelbagaian"

Ideologi: Pancasila
Lagu: Indonesia Raya
Fail:Indonesiaraya.ogg
Country  Indonesia
Wilayah/Provinsi
 
Jambi
Jambi
KabupatenFail:Lambang Bungo.png Bungo
Kecamatan (Daerah)Bungo Dani
DesaSungai Arang
Pentadbiran
 • JenisRepublik
 • PresidenJoko Widodo
 • Naib PresidenMa'ruf Amin
Penduduk
 ()
 • Celik huruf
( lelaki perempuan)
 • Pecahan menurut jantina
% lelaki dan  % perempuan
Zon waktuGMT
 • Musim panas (DST)GMT
Poskod
37211

Sungai Arang merupakan sebuah desa yang terletak dalam (daerah) kecamatan Bungo Dani, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Indonesia. Secara geografis Dusun Sungai Arang terletak dibagian Timur kabupaten Bungo dengan luas wilayah 2728 Ha dan berada pada posisi 010 29’ lintang Selatan sampai dengan 20 20’ dan diantaranya 1020 04’ Bujur Timur sampai dengan 1020 0’ Bujur Timur dengan batas sebagaiberikut :

·         Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Pulau Pekan.

·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Suka Jaya.

·         Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Air Gemuruh.

·         Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sungai Kerjan.

Dahulu kala pada tahun 1686 M oleh kerajaan Pagaruyung Minang Kabau yaitu Putri Pinang Masak, turun dari rumah minang ke daerah Jambi melalui Hutan belantara yang penuh dengan unak dan duri, binatang buas menurun lurah dan menghilir sungai dengan perangkatnya yaitu sepasang Angsa Putih.

Setelah letih berjalan mak beristirahat sejenak, sehingga terbetik di hati Raja Putri Pinang Masak untuk memerintahkan Hulu Balang untuk membuat Dusun, satu diantaranya Hulu Balang ditugaskan untuk menyiapkan satu Dusun.

Untuk Dusun Sungai Arang, Hulu Balang yang dipercaya adalah bernama JAMALUDIN, ia beri gelar Datuk Penghulu yang merupakan keturunan dari Padang Gonting Pagaruyung Sumatera Barat.

Dusun Sungai Arang dahulunnya terletak di Sungai Kelakai, yang sekarang posisinya berada di seberang Dusun Sungai Arang, dimana tempat tersebut pada waktu ini baik untuk dijadikan tempat tinggal, karena tempat tersebut lokasinya rata, hutannya lebat airnya jernih. Setelah dibukanya hutan tersebut dengan tebang tebas dengan seluas-luasnya, dan dibersihkan sambil membuat pondok (Tempat Tinggal) setelah dihuni seorang diri, kemudian barulah berdatangan orang ketempat yang telah dibuka oleh Datuk Penghulu Jamaludin tersebut untuk meminta sepotong tanah yang telah dibersihkan yang akan digunakan untuk lokasi pemukiman, oleh Penghulu Jamaludin  bagi yang ingin mengambil tanah yang telah dibuka dapat diberikan dengan syarat mau mengikuti aturan serta membantu membuat perkampungan, karena ini merupakan tuan Putri Pinang Masak.

Setelah Sungai Kelakai telah dihuni oleh beberapa orang, yang semakin lama seakin bertambah penghuninya maka dibentuklah sebuah Kampung, pada kesempatan itu Nenek Moyang Jamaludin (Alm) pamit dengan tetangganya mengatakan bahwa beliau mau kembali ke Pagaruyung dengan tujuan untuk menjemput anaknya yang pada waktu itu anaknya berada di Padang Gonting Pagaruyung yang tidak lagi diasuh oleh ibundanya karena ibundanya telah meninggal dunia, sehingga anak-anaknya berjumlah enam orang yang pada saat itu masih kecil-kecil terpaksa dibawa ke Dusun yang ia bangun yaitu Dusun Sungai Kelakai, untuk membangun kehidupan baru yang akhirnya berkembang biak, dengan demikian maka diangkatlah Datuk Jamaludin sebagai Pimpinan Kampung yang diberi gelar Datuk Penghulu.

Kemudian setelah pemerintah Belanda ingin memperluas wilayah kekuasaan, maka diperintahkan secara paksa Penduduk Sungai Kelakai pindah keseberang sungai, jika tidak pindah mak pemerintah belanda menganggap sebagai golongan Merah (Pemberontak), oleh karena takut dituduh sebagai pemberontak maka dibalah ke seberang yang saat ini adalah Dusun SUNGAI ARANG.

Adapun Nama SUNGAI ARANG ini diambil dari cerita legenda, dimana pada zaman dahulu pada saat nenek moyang membangun daerah tempat tinggal pernah ditemukannya satu Sungai, dimana sungai tersebut dijumpai Arang-Arang kayu yang habis dibakar hanyut mengikuti aliran Sungai tersebut, setelah diperhatikan timbullah pemikiran ingin tahu serta megetahui darimana sumber Arang-Arang tersebut, dengan demikian terdorong keinginan dari nenek moyang dan pengikutnya menelusuri kelok-kelok sungai ke hulu, sampai di hulu ternyata memang ada dijumpai makhluk yang serupa Manusia sedang membakar kayu yang sangat besar. Kemungkinan makhluk tersebut sudah tinggal dalam terowongan batang besar tersebut. Sehingga dengan adanya cerita Legenda tersebut maka dijadikanlah sebuah Dusun yakni DUSUN SUNGAI ARANG.

Dusun Sungai Arang dimasa pemerintahan Belanda oleh Penghulu Balang yang diberi Gelar DATUK HITAM dan DATUK PUTIH, ini berlangsung sampai Indonesia Merdeka, setelah Indonesia memasuki masa Orde Baru dibawa kepemimpinan SOeHARTO maka semua sebutan pimpinan Dusun disamakan namanya secara Nasional yakni dengan sebutan KEPALA DESA, dimana kepala Desa pertama Desa Sungai Arang dipimpin oleh MUKHTAR (Alm), kemudian dilanjutkan H. LATIF (Alm), H. A. BAKI (Alm), H. EMYUS (Alm), ABDULLAH SAID (Alm), ROSIHAN ANWAR, S.Sos. Sekarang Kepala Desa berubah Nama lagi menjadi Rio dan Desa berubah menjadi Dusun yang ditetapkan melalui Perda Tahun …….., yang mana Rio pertama diajabat oleh RIO LAHMUDIN, ST.MT. Tahun 2007 s/d 2013, yang kemudian dipimpin oleh RIO ALINAPIAH, Saat ini Rio Dusun Sungai Arang adalah Bapak Saidina Umar (2020-2025)

Rujukan sunting

Pautan luar sunting