Yokohama

Bandar Jepun, ibu kota Wilayah Kanagawa
Untuk bandar Yokohama di Wilayah Aomori, lihat Yokohama, Aomori

Yokohama (Jepun: 横浜市, Hepburn: Yokohama-shi) adalah ibu kota bagi Wilayah Kanagawa, Jepun. Bandar ini terletak di Kawasan Kantō di pulau Honshu. Yokohama dihuni 3.6 juta penduduk dan merupakan bandar kedua terbesar di Jepun setelah Tokyo.

Yokohama
横浜市
Dari atas kiri: Minato Mirai 21, Pekan Cina Yokohama, Nippon Maru, Stesen Yokohama, Menara Marin Yokohama.
Dari atas kiri: Minato Mirai 21, Pekan Cina Yokohama, Nippon Maru, Stesen Yokohama, Menara Marin Yokohama.
Bendera Yokohama
Mohor rasmi Yokohama
Kedudukan Yokohama di Wilayah Kanagawa
Kedudukan Yokohama di Wilayah Kanagawa
Yokohama is located in Bumi
Yokohama
Yokohama (Bumi)
Koordinat: 35°26′39″N 139°38′17″E / 35.44417°N 139.63806°E / 35.44417; 139.63806Koordinat: 35°26′39″N 139°38′17″E / 35.44417°N 139.63806°E / 35.44417; 139.63806
NegaraJepun
KawasanKantō
WilayahWilayah Kanagawa
Kerajaan
 • Datuk BandarFumiko Hayashi
Zon waktuUTC+9 (Waktu Piawai Jepun)
- BungaRos
Nombor telefon045-671-2121
Address1-1 Minato-chō, Naka-ku, Yokohama-shi, Kanagawa-ken
231-0017
Laman sesawangwww.city.yokohama.lg.jp
Yokohama

"Yokohama" dalam tulisan kanji
Nama Jepun
Hiragana: よこはま
Kyūjitai: 橫濱
Shinjitai: 横浜

Bandar ini merupakan bandar pelabuhan yang berkembang pesat setelah Jepun membuka diri dari pemencilan politik di akhir abad ke-19. Pelabuhan Yokohama merupakan pelabuhan utama di Jepun bersama-sama dengan pelabuhan lain di bandar Kobe, Osaka, Nagoya, Hakata, Tokyo dan Chiba.

Sejarah sunting

Wilayah yang sekarang menjadi bandar Yokohama mulai berkembang sejak abad ke-13 di zaman Keshogunan Kamakura. Di sepanjang aliran Sungai Tsurumi dan Sungai Kashio merupakan daerah pertanian, dan daerah pantai Teluk Tokyo berkembang sebagai desa nelayan. Di abad ke-17, sewaktu Keshogunan Edo menjadikan Edo sebagai ibu bandar Jepun, Yokohama menjadi bandar transit di jalur Tokaidō. Pada waktu itu terdapat rumah-rumah penginapan di tempat perhentian yang disebut Kanagawa-juku, Hodogaya-juku, dan Totsuka-juku. Tempat perhentian yang paling ramai adalah Kanagawa-juku kerana dekat dengan Pelabuhan Kanagawa yang sibuk dengan lalu lintas kapal dan barang di Teluk Edo.

Nama "Yokohama" sebagai sebuah bandar, berasal dari nama desa nelayan bernama desa Yokohama (Yokohama-mura) yang terletak di Distrik Kuraki, Provinsi Musashi. Hingga di akhir zaman Edo, desa Yokohama adalah desa kecil di atas sebuah delta sungai yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Kedatangan Komodor Matthew Perry di Jepun mengubah nasib desa kecil Yokohama. Komodor Matthew Perry tiba di selatan Yokohama bersama armada kapal perang Amerika Serikat dan meminta Jepun membuka beberapa pelabuhan untuk perdagangan. Di tahun 1854, Komodor Matthew Perry menggunakan Persetujuan Kanagawa untuk memaksa Jepun membuka pelabuhan di Shimoda dan Hakodate kepada Amerika Serikat dan mengakhiri kebijakan tertutup Jepun yang telah berlangsung 200 tahun. Selanjutnya berdasarkan Treaty of Amity and Commerce di tahun 1858, Pelabuhan Yokohama dibuka untuk kapal-kapal AS. Pada mulanya, bandar perhentian Kanagawa-juku (sekarang disebut Kanagawa-ku) ingin dijadikan salah satu pelabuhan untuk kapal asing, namun letak Kanagawa-juku dianggap pemerintah terlalu dekat dengan jalur utama Tōkaidō yang strategis. Sebagai gantinya, berbagai fasilitas pelabuhan dibangun di desa Yokohama yang waktu itu masih berupa desa nelayan yang sepi. Pada 1 Julai 1859, Pelabuhan Yokohama diresmikan sebagai pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan dengan negara Barat.

 
Pendaratan Komander Perry bersama para perwira untuk bertemu wakil maharaja di Yoku-Hama [sic] 14 Julai 1853. Litografi oleh Sarony & Co., 1855, foto Wilhelm Heine

Pelabuhan Yokohama langsung menjadi basis perdagangan luar negeri di Jepun. Surat kabar berbahasa Inggris pertama di Jepun, Japan Herald terbit pertama kali pada tahun 1861. Distrik Kanai yang diapit Sungai Ōoka dan beberapa anak sungainya, dibangun khusus sebagai pusat perdagangan dan perumahan orang asing.

Sejak dibuka hingga paruh pertama zaman Showa, Pelabuhan Yokohama merupakan pintu masuk impor barang mentah seperti kapas, besi, mesin, dan pelabuhan ekspor bagi benang, kain sutra, dan kain katun. Pelabuhan Yokohama waktu itu sangat terkenal sebagai pelabuhan ekspor-impor benang. Pelabuhan ini sekaligus merupakan pintu masuk bagi pengaruh kebudayaan Barat di Jepun, termasuk surat kabar harian (1870) dan lampu penerangan jalan berbahan bakar gas (1872).

Sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Jepun, Yokohama menikmati masa keemasan perdagangan internasional yang akhirnya memberikan kemudahan bagi perkembangan perdagangan dan industri yang sangat cepat. Tak ketinggalan, banyak juga kebudayaan asing ikut masuk. Banyak kebudayaan Barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama, antara lain, hotel bergaya Barat, restoran, penjahit, dan pabrik roti. Yokohama juga bandar pertama di Jepun yang memiliki pacuan kuda modern, surat kabar harian, toko es krim dan sekolah Katolik untuk anak perempuan.

Pada tahun 1872, jalan kereta api yang pertama di Jepun dibangun antara Yokohama dengan Shinagawa dan Shimbashi di Tokyo. Pusat pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara dibangun pertama kali di Yokohama oleh saudagar Inggris bernama Samuel Cocking di tahun 1887. Pembangkit tenaga listrik ini mulanya dibangun untuk memenuhi keperluan sendiri, tapi nantinya berkembang sebagai perusahaan listrik bandar Yokohama. Yokohama sebagai sebuah bandar didirikan secara resmi pada 1 April 1889. Sesudah penghapusan lokasi permukiman orang asing pada tahun 1899, Yokohama berkembang sebagai bandar internasional pertama di Jepun. Kawasan yang ditinggali orang asing meluas dari kawasan Kannai hingga ke Yamate, dan kawasan Pecinan Yokohama.

Di awal abad ke-20, pelabuhan Yokohama berubah menjadi pelabuhan industri bersamaan dengan pengembangan Kawasan Industri Keihin. Pelabuhan Yokohama berubah sebagai pintu masuk impor besi baja, mesin-mesin, dan minyak bumi. Pada 1 September 1923, sebagian bandar Yokohama hancur akibat gempa bumi besar Kanto dan menyebabkan 23 ribu orang maut. Di zaman sekarang, Pelabuhan Yokohama berfungsi sebagai pelabuhan kontainer dan salah satu dari berbagai pelabuhan di Jepun yang melayani arus ekspor impor.

Yokohama tidak hanya kaya dengan sejarah masa lalu, tapi juga siap menghadapi abad 21. Untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam pengembangan Yokohama sebagai bandar bisnis, projek Minato Mirai 21 (MM21) dibangunkan sebagai bandar baru di sepanjang kawasan pelabuhan. MM21 akan menjadi bandar informasi, sejalan dengan aktifnya arus budaya informasi dan perkembangan ekonomi. Bandar ini berusaha menjadi pusat dari perusahaan-perusahaan besar, serta pusat riset dan teknologi.

Geografi sunting

Yokohama terletak di bagian sebelah barat Teluk Tokyo. Letaknya hanya 30 km dari Tokyo dan dihubungkan dengan berbagai jalur kereta api, jalan-jalan bebas hambatan, dan jalan raya yang melewati bandar Kawasaki.

Tempat tarikan sunting

 
Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama

Pengangkutan sunting

Udara sunting

Lapangan terbang yang terdekat dengan bandar Yokohama adalah Lapangan Terbang Haneda. Di pintu utara Stesen Yokohama terdapat terminal bus bandar YCAT yang menghubungkan bandar Yokohama dengan Lapangan Terbang Haneda dan Narita.

Kereta api sunting

Stesen Yokohama merupakan stasen utama untuk jalur kereta api antarbandar, dengan Stesen Shin-Yokohama merupakan stesen kereta api Shinkansen.


Wad sunting

 
Wad-wad Yokohama

Yokohama memiliki 18 wad (ku):

Rujukan sunting

Pautan luar sunting