Baju kebaya
Baju Kebaya (bahasa Jawa: ꦏꦼꦧꦪ , bahasa Sunda: ᮊᮨᮘᮚ, bahasa Bali:ᬓᭂᬩᬬ, Melayu: كباي ) ialah pakaian tradisional khas jawa Indonesia yang tersebar luas ke malaysia Singapura, dan Brunei . Ia diperbuat utamanya daripada kain kasa dipasangkan dengan sarung, batik atau pakaian tradisional lain seumpamanya seperti songket dengan motif pelbagai corak dan warna.

Kebaya dipercayai berasal daripada baba nyonya dan kemudian menyebar ke seluruh bahagian Nusantara ( Bali, Sumatera, Sulawesi) selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan melayu dan jawa, khususnya dibawah kekuasaan empayar Sriwijaya dan Majapahit yang mempunyai pengaruh besar di wilayah maritim Asia Tenggara.[1] Baju kebaya dipercayai sebagai hasil dari asimilasi budaya masyarakat jawa yang menggunakan kemban dibahagian dalam dan budaya Arab yang menggukan jubah abaya.[2] Setelah berlakunya asimilasi budaya yang berlangsung selama ratusan tahun, pakaian itu diterima oleh penduduk setempat.
Kebaya Masuk ke Semanjung Melayu pada abad ke 16 ketika Kesultanan Demak mengirim pasukan ke Melaka untuk melawan Portugis, Seusai perang terjadi banyak orang Jawa yang mendiami Melaka sehingga berbagai kebudayaan Jawa turut berada di Semanjung, seperti Kebaya.[1]
Sebelum tahun 1600an, kebaya adalah pakaian khas yang hanya dikenakan oleh golongan keluarga kerajaan di pulau Jawa. Selama zaman penjajahan Belanda di Indonesia, wanita-wanita Eropah mula mengenakan kebaya sebagai pakaian rasmi mengikut kebiasaan pakaian tradisional kerajaan-kerajaan dan masyarakat Jawa. Saban hari, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.
Orang-orang Peranakan yang asalnya berasal daripada Jawa menciptakan jenis "kebaya nyonya" yang dihasilkan dari asimilasi masyarakat Jawa dan Tionghoa (orang Indonesia yang berketurunan China), dan kemudian menyebar dan menjadi popular di Singapura dan Melaka.[3][4][5] Mereka mengenakannya dengan sarung dan kasut cantik bermanik-manik yang disebut "kasut manek". Kini, kebaya nyonya terus mengalami pembaharuan, dan juga terkenal dalam kalangan wanita bukan Asia dikarenakan diaspora masyarakat Jawa di seluruh dunia, khususnya di Belanda, Suriname, dan Australia.
Terpisah daripada kebaya tradisional, ahli fesyen sedang mencari cara untuk memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi pakaian yang lebih modern seperti untuk acara wisuda,[6] kebaya untuk pesta, dan lain-lain. Kebaya yang dimodifikasi boleh dikenakan dengan seluar jeans.
Sejarah KebayaSunting
Menurut Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: silang Budaya (1996) Kebaya berasal dari bahasa Arab ‘Kaba’ yang bererti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. [7] Kata Kebaya diertikan sebagai jenis pakaian (atasan/blouse) pertama yang dipakai wanita Melayu pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masihi. Hujah Lombard tentu berterima terutama lewat analogi penelusuran lingustik yang toh sampai sekarang kita masih mengenal ‘Abaya’ yang berarti tunik panjang khas Arab. Sementara sebagian yang lain percaya Kebaya ada kaitannya dengan pakaian tunik perempuan pada masa kekasiran Ming di Tiongkok, dan pengaruh ini ditularkan setelah imigrasi besar-besaran menyambangi semenanjung Asia Selatan dan Tenggara di abad ke-13 hingga ke-16 Masehi
Jenis-Jenis Kebaya di MalaysiaSunting
RujukanSunting
- ^ "The Origin of the Kebaya and How It Became an ASEAN Icon". airasia.com (dalam bahasa Inggeris). Air Asia.
- ^ 40 desain kebaya modern
- ^ VOCABULARY OF THE ENGLISH AND MALAY LANGUAGES WITH NOTE, FRANK A. SWETTENHAM, C.M.G., 1887
- ^ Chavalit, Maenmas; Phromsuthirak, Maneepin (2000). Costumes in ASEAN. ASEAN Committee on Culture and Information. ISBN 9747102838.
- ^ "The Origin of the Kebaya and How It Became an ASEAN Icon". airasia.com (dalam bahasa Inggeris). Air Asia.
- ^ <nofollow>baju kebaya untuk acara wisuda</nofollow>
- ^ Selayang kenangan Azah Aziz
Pautan luarSunting
- (Inggeris) Dokumen konferensi
- (Indonesia) Kebaya Anne Avantie
- (Indonesia) Indonesian Traditional Textiles
- (Indonesia) Model Baju Kebaya Modern
- (Indonesia) Nyonya Kebaya