Pengiran Jaafar Su'an

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

Muhammad Utsman Abdul Makki atau Pengiran Jaafar Su'an Ibni Muhammad Ustman Abdul Kaffi, Ibni Muhammad Ali, Ibni Muhammad Hasan Ibni Syaiful Rizal Ibni Tajudin ibni Bolkiah, Ibni Sulaiman, Ibni Syarif Ali Al-Barakat adalah anak tertua / Sulong dari pasangan suami isteri Pengiran Muda Bongsu ibni Sultan Haji Muhammad Ali Marhum Tumbang dirumput dan isteri Raden Mas Ayu Baiduri / Tan Baiduri ibni Timbang Paseban Panembahan Sambas.

Muhammad Utsman Abdul Makki adalah anak tertua dari 7 bersaudara.

1. Muhammad Utsman Abdul Makki / Pengiran Jaafar Su'an

2. Muhammad Utsman Abdul Azis / Pangeran Raja Bendahara Muhammad Alam

3. Muhammad Utsman Abdul Razaq / Syekh Ahmad Khotib

4. Sitti Dayang Ruhaya / Putri Anjong Metapa

5. Sitti Dayang Fatimah / Dayang Alu Sulu

6. Muhammad Utsman Abdul Manaf / Pangeran Jati Negara

7. Muhammad Utsman Abdul Latif / Tan Yunus / Pangeran Abdi Negeri

Muhammad Utsman Abdul Makki atau Pengiran Jaafar Su'an dilahirkan di Sambas tahun 1668 M. Disaat berusia 12 tahun Mau Makki sudah mampu menghapal al - Qur'an 30 Juz.

Beliau sosok yg cerdas dan patuh pada orang tua, Muhammad Utsman Abdul Makki kecil menghabiskan waktu untuk belajar agama Islam dengan gurunya yg merupakan ayah kandungnya sendiri dan pamannya yakni Raden Sulaiman. Beliau belajar dengan Raden Sulaiman dibidang tauhid dan belajar dengan ayahnya dibidang hukum.

Kehidupan Muhammad Utsman Abdul Makki serba berkecukupan di karenakan paman dan ayahnya adalah wajir di kerajaan penambahan Sambas yg masa itu di pimpin oleh Kakak tertua dari ibunda Baiduri yakni Anom Kusuma Yuda yg merupakan raja atau ratu pada saat itu Muhammad Utsman Abdul Makki muda tidak hanya menuntut ilmu Agama tetapi juga menuntut ilmu kesaktian dari Pamannya Raden Arya Mangkurat kakak dari Ibunya.

Pengiran Jaafar Su'an mempunyai sifat rendah diri, wara' dan tawadhu'. Beliau seorang yg berpegang teguh dengan norma" Al-Qur'an dan Sunnah. Taat pada Orang tua Namun juga Memiliki Kesaktian yang luar biasa dimasanya. Pengiran Jaafar Su'an merupakan salah satu Panglima perang Kesultanan Brunei pada saat Sultan Muhyiddin berniat menyerahkan Tahta kepada Anak Pengiran Muda Bongsu dan Beliau inilah yang pernah mengamuk di istana Brunei setelah mengetahui bahwa adiknya yang bernama Muhammad Ustman Abdul Aziz yang digelar Raja Bendahara Muhammad Alam meninggal dunia karena diracun sebelum sempat dinobatkan sebagai Sultan Brunei.

setelah mengamuk diistana, Pengiran Jaafar Su'an, meninggalkan brunei dan merantau ke beberapa negeri dan menyusul dua adiknya yang sedang menimba ilmu sekaligus melakukan haji ditanah mekah dan terakhir berdiam di sambas. Dari keturunan inilah lahir pahlawan yang menjaga kedaulatan kesultanan Brunei dan Sambas yang dikenal dengan Punggawa Sambas.

Tak banyak yang tahu sejarah beliau ini kecuali anak keturunannya Muhammad Utsman Abdul Makki menikah dengan seorang Perempuan bernama Noor Arfah Puteri dari Sultan Maulana Abdul Ibrahim dan Ratu Siti Fatimah Puteri Kesultanan Johor. Maulana Abdul Ibrahim adalah penerus dari Kerajaan Bakule Rajank wilayah Singkawang saat ini. Dari perkawinan Muhammad Ustman Abdul Makki dan Siti Noor Arfah dikaruniai seorang anak laki-laki semata wayang bernama Muhammad Ustman Abdul Malik ibni Muhammad Ustman Abdul Makki Ibni Muhammad Ustman Abdul Kaffi, Ibni Muhammad Ali, Ibni Muhammad Hasan Ibni Syaiful Rizal Ibni Tajuddin ibni Bolkiah, Ibni Sulaiman, Ibni Syarif Ali Al-Barakat bergelar Pengiran Abdul Rosyid.

Muhammad Utsman Abdul Makki merantau diberbagai tempat di Nusantara dan wafat di Sambas (Singkawang saat ini) dan lebih dikenal dengan nama Sayyid Maulana Ustman atau pangiran Sharifudin

7. Muhammad Utsman Abdul Makki