Mahoni adalah anggota famili Meliaceae yang mencakup 50 genera dan 550 spesies tanaman kayu.[4]

Mahoni
Cultivated tree, India

Terjejas  (NatureServe)[2]
Pengelasan saintifik e
Templat taksonomi hilang (baiki): Swietenia
Spesies:
Nama binomial
Swietenia mahagoni
Sinonim[3]
  • Cedrela mahagoni L.
  • Swietenia acutifolia Stokes
  • Swietenia fabrilis Salisb.
  • Swietenia mahagoni var. praecociflora Hemsl.
  • Swietenia mahogani C. DC.
  • Swietenia mahogoni Lam.
Mahoni sebagai tanaman pelindung.

Morfologi dan penyebaran

sunting

Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35–40 m dan diameter mencapai 125 cm.[5] Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.[5] Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.[5] Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning keperangan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan.[6] Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat.[7]

Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.[8] Mahoni dapat tumbuh subur di pasir pantai payau dan menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung. Tanaman ini dapat bertahan hidup di daerah digenangi air mampu di tanah gersang sekalipun - ia masih mampu hidup tidak disirami selama berbulan-bulan.[9] Syarat lokasi untuk budi daya mahoni diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, dan curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, juga suhu udara 11-36 C.[10] Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai.[11]

Manfaat

sunting
 
Buah mahoni untuk pengobatan

Pohon mahoni bisa mengurangi pencemaran udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air.[12] Daun-daunnya bertugas menyerap bahan cemar sambil melepaskan oksigen yang menyegarkan udara sekitarnya.[12] Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.[12] Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin.[13] Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai ubat, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan, diabetes dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas,[13] mencegah penyakit sampar, membakar lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.[14]

 
Pokok-pokok mahoni meneduh sebatang jalan raya.

Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan. Mahoni bersama asam jawa sejak zaman penjajahan Belanda sudah banyak ditanam di pinggir jalan beberapa bandar di pulau Jawa sebagai peneduh di sepanjang jalan yang dibangun oleh Herman Willem Daendels antara Anyer sampai Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan kerana kayunya yang keras dan sangat baik lalu bernilai ekonomi yang cukup tinggi untuk perabot, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris kerana sifatnya yang tidak mudah berubah. Mutu kayu mahoni berada lebih rendah bawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai "primadona kedua" dalam pasaran kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan ternak.[9]

Ekstrak biji pohon mahoni juga dapat digunakan sebagai meracun hama Plutella xylostella dan Crocidolomia binolalis yang hinggap kubis khususnya pada saat hama berada pada peringkat larva.[15][16][17]

Rujukan

sunting
  1. ^ Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; tiada teks disediakan bagi rujukan yang bernama iucn
  2. ^ "Swietenia mahagoni. NatureServe Explorer 2.0". explorer.natureserve.org. Dicapai pada 11 January 2023.
  3. ^ "Swietenia mahagoni (L.) Jacq. — the Plant List".
  4. ^ Watson, L.; Dallwitz, M. J. "The Families of Flowering Plants". Delta. Diarkibkan daripada yang asal pada 3 Januari 2007. Dicapai pada 27 Mei 2010.
  5. ^ a b c "Situs Annehahira: Kayu Mahoni, oleh Asian Brain Team". Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-04-19. Dicapai pada 2010-05-10. Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  6. ^ Situs Conectique[pautan mati kekal]
  7. ^ Situs Wartawarga Gunadarma: Buah Mahoni yang bermanfaat
  8. ^ "Situs Ipteknet: Tanaman Obat". Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-02-24. Dicapai pada 2010-05-10. Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  9. ^ a b "Situs BPDAS: Mahoni". Diarkibkan daripada yang asal pada 2012-02-11. Dicapai pada 2011-09-09. Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  10. ^ Mulyana, Dadan; Ceng, Asmarahman, 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah, Jakarta: Agromedia Pustaka, ISBN 979-006-308-3
  11. ^ situs Resmi Perhutani Jember: Manfaat Tanaman Mahoni
  12. ^ a b c Amir Khosim dan Kun Marlina Lubis.2006. Geografi untuk SMA kelas XI.Jakarta: Grasindo.
  13. ^ a b "Situs RS Uripsumoharjo:MENGUNGKAP KASIAT BUAH MAHONI". Diarkibkan daripada yang asal pada 2012-01-11. Dicapai pada 2010-05-10. Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  14. ^ "Situs MAN 3 Malang:Mengenal Manfaat Buah Mahoni". Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-02-03. Dicapai pada 2010-05-10. Unknown parameter |dead-url= ignored (bantuan)
  15. ^ Efektivitas Ekstrak Campuran Biji Swietenia mahogani Jacq. dan Ranting Aglaia odorata Lour. (Meliaceae) terhadap Serangga Rama dan Pengaruhnya terhadap Musuh Alami di Pertanaman Kubis
  16. ^ Efektivitas Ekstrak Biji Swietenia Mahogani Jacq. (Meliaceae) Terhadap Plutella Xylostella L. (Lepidoptera: Yponomeutidae) dan Crocidolomia Binolalis Zell (Lepidoptera: Pyralidae) Serta Pengaruhnya Terhadap Parasitoid Di Pertanaman Kubis
  17. ^ Keefektifan Insektisida Nabati dengan Dua Metode Ekstraksi yang Berbeda