Kuini
Kuini, nama saintifik Mangifera odorata[3] ialah spesies tumbuhan dalam keluarga Anacardiaceae dan menyerupai mangga. Kuini terdapat di Guam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Kuini | |
---|---|
Pengelasan saintifik | |
Domain: | Eukaryota |
Alam: | Plantae |
Klad: | Trakeofit |
Klad: | Eudikot |
Klad: | Rosid |
Keluarga: | Anacardiaceae |
Genus: | Mangifera |
Spesies: | M. odorata
|
Nama binomial | |
Mangifera odorata |
Kuini atau Mangifera odorata berasal dari Asia tropika, khususnya Malaysia Barat. Buah ini berwarna oren terang dan apabila masak manis berair. Pokok ini mempunyai ciri yang berbeza, iaitu mengeluarkan bau resin wangi. Pokok kuini berbunga sepanjang tahun dan bunganya juga amat harum. Getah pada buah Kuini yang belum masak adalah beracun
Kuini (Mangifera odorata) yang biasa ditemui di hutan Malaysia Timur (Borneo) mempunyai bentuk sfera, hampir bulat, hijau gelap dan hijau apabila masak. Ia mempunyai bau yang kuat yang boleh dikesan dari jauh.
Kuini sewarisan beberapa nama setempat Nusantara:[4]
- kaweni, kawini,' (Sd.);
- kaweni, kuweni, kweni (Jw.);
- kabeni, beni, bine, pao kabine (Mdr.); pao kaeni (P. Sapudi); kuwini (Bjr.);
- weni (Bl.);
- kuini, guin, koini, kowini, koine (aneka sebutan di Maluku)
Nama-nama setempat lain diberikan adalah asam membacang, macang (Mly.); kambacang, embacang, lakuik (Mink.); kebembem (Btw.); bembem (Sd.); paok perawe (Sas.); dan guawe stinki, sitingki, hitingki (aneka sebutan di Maluku).[4]
Pemerian
suntingPohon berukuran sedang, dengan tinggi antara 10-15 (jarang hingga 20) m. Berbatang lurus dengan tajuk bundar atau bundar telur melebar. Seluruh bagian tanaman, apabila dilukai, akan mengeluarkan getah berbau terpentin, yang mula-mula bening namun lama kelamaan akan menjadi cokelat kehitaman. Getah ini bersifat menggatalkan bila terkena kulit.
Daun tunggal tersebar, bentuk lonjong sampai lanset, 12-35 x 4-10 cm, dengan hujung daun meluncip pendek, bertangkai 3–7 cm yang pangkalnya menggembung. Helai daun menjangat, dengan urat-urat daun yang tampak jelas terutama di sisi bawah.
Karangan bunga dalam malai serupa piramida di ujung ranting, 15–50 cm panjangnya, dengan banyak kuntum bunga kecil-kecil. Bunga berbilangan 5 (-6), dengan diameter sekitar 6 mm, berbau harum. Kelopak bundar telur, merah coklat atau kehijauan, 3–4 mm panjangnya; daun mahkota bentuk lanset, 5-6 x 1,2–2 mm, dengan pangkal kekuningan dan hujung merah jambu pucat. Tangkai sari panjangnya sekitar 5 mm dan tangkai putik 3–5 mm.
Buah batu berbentuk lonjong-jorong miring, lk. 10-13 x 6–9 cm, kulitnya berwarna hijau sampai kekuningan, dengan bintik-bintik lentisel berwarna kecokelatan yang jarang-jarang. Kulit buah agak tebal, 3–4 mm, dengan daging berwarna kuning sampai agak jingga, manis-asam, berserat, mengandung banyak sari buah. Bau harum agak seperti terpentin, mirip bau buah bacang.[5] Meski hampir serupa, buah kuini agak mudah dibedakan dari bacang yang lebih bulat dan berkulit lebih keras dan tebal, dengan banyak bintik lentisel berjarak agak rapat.
Kegunaan
suntingSebagaimana mangga, kuweni juga populer sebagai tanaman pekarangan. Pohon ini ditanam terutama untuk diambil buahnya, yang disukai orang karena keharumannya. Buah ini, manakala masak, dimakan sebagai buah meja atau dijadikan campuran minuman. Mutu buah kuweni bervariasi bergantung pada kultivarnya, yang dianggap paling baik ialah yang baunya tak begitu menyengat, manis, dengan daging yang tak begitu berserat dan banyak sari buahnya.
Inti bijinya ditumbuk untuk dijadikan tepung, sebagai bahan pembuatan makanan sejenis dodol. Kulit batang kuweni digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Asal-usul dan penyebaran
suntingKuweni tidak pernah ditemukan hidup liar. Oleh sebab itu para pakar meyakini bahwa tumbuhan ini merupakan hasil silangan alami antara mangga dan bacang. Hasil penelitian Kiew dkk.[6] mendukung kesimpulan ini.
Pohon buah ini umum dibudidayakan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Semenanjung Tanah Melayu dan Filipina bahagian selatan. Selain itu diketahui pula ditanam di Vietnam, Guam, dan Pulau Krismas. Meski demikian, budidaya kuini secara intensif belum dilakukan.
Kuini tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1,000 m dpl. Wilayah yang disukainya adalah daerah bercurahan air hujan yang agak tinggi namun merata sepanjang tahun sehingga cocok untuk menggantikan mangga yang umumnya tumbuh lebih baik di daerah kering.
Rujukan
sunting- ^ World Conservation Monitoring Centre (1998). "Mangifera odorata". Senarai Merah Spesies Terancam IUCN. 1998: e.T31401A9630399. doi:10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T31401A9630399.en. Dicapai pada 15 November 2021.
- ^ "Mangifera odorata". Rangkaian Maklumat Sumber Germplasma (GRIN). Perkhidmatan Penyelidikan Pertanian, Jabatan Pertanian Amerika Syarikat. Dicapai pada 27 Mei 2017.
- ^ The Cyber Plant Conservation Project: Promoting Plant Biodiversity ... By Bioversity
- ^ a b Heyne, Karel (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. 2. Jakarta. m/s. 1222.
- ^ Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 275-278.
- ^ "Kiew et al. 2003. Assessment of the hybrid status of some Malesian plants using Amplified Fragment Length Polymorphism. Telopea 10:225-233" (PDF). Diarkibkan daripada yang asal (PDF) pada 2006-09-12. Dicapai pada 2006-09-12. Unknown parameter
|dead-url=
ignored (bantuan)
Wikimedia Commons mempunyai media berkaitan Kuini |
- World Conservation Monitoring Centre 1998. Mangifera odorata. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. Downloaded on 22 August 2007.
Pautan luar
sunting- Profil spesies di Sistem Maklumat Biokepelbagaian Malaysia
- Profil spesies</nowiki> di Flora and Fauna Web Lembaga Taman Negara Singapura