Komik di Malaysia
Seni perkomikan di Malaysia telah lama wujud jauh sebelum Zaman Perang Dunia Kedua lagi. Malah, ia turut mempengaruhi langsung seni komik di negara jiran Singapura yang sebelumnya pernah seadik jajahan Selat dalam pemerintahan British sampailah menjadi negeri dalam persekutuan Malaysia sendiri sebelum berpisah pada tahun 1965.[1]
Sejarah
suntingAwal abad ke-20: Permulaan
suntingSeperti di Barat, ia bermula dengan lukisan kartun yang disiarkan di akhbar-akhbar tempatan. Wahana seni ini khususnya mula diperkenalkan setempat dengan akhbar-akhbar yang diedarkan untuk para saudagar dan peniaga British: Straits Produce terbitan Straits Times Press di Singapura memelopori media ini menghimpunkan bersama karikatur, cerita pendek, sajak dan karangan melucukan bercontohkan tatanan majalah Punch di London. Straits Produce terbit beberapa kali dari 1868–1870, 1893–1895, dan 1922–1934 untuk suatu lingkungan pembaca penjajah British di Tanah Melayu.[2]
Penglibatan masyarakat tempatan Tanah Melayu dalam seni perkomikan hanya mula giat daripada surat khabar dikendalikan penutur bahasa ibunda masing-masing. Akhbar revolusioner berbahasa Cina Chong Shing Yit Pao (Bahasa Cina: 中兴日报 , 1907–1910) diasaskan puak Tongmenghui untuk menggalang sokongan untuk Sun Yat-sen dan pergerakan menyanggah Dinasti Qing[3] menerbitkan sejumlah 41 komik politik dari 9 September 1907 hingga 21 Mac 1908; komik-komik ini banyak dilukis anggota di Singapura yang tidak bertandatangan mengelak dijejak baik pihak berkuasa jajahan British mahupun pegawai kerajaan Qing yang mengintip. Perang menakluk China oleh Empayar Jepun meningkatkan giatan para karyawan ini di banyak akhbar dan majalah yang berkesinambungan perjuangan radikal; banyak mereka ditangkap dan dihukum bunuh sejurus pihak Jepun menduduk Tanah Melayu.[2]
Akhbar-akhbar berbahasa Melayu seperti Warta Jenaka, Utusan Zaman dan Majlis menerbitkan komik pada tahun 1930-an berdekad-dekad lepas muncul terbit berikutan kebangkitan sosial dan politik dalam kalangan masyarakat Melayu setempat sendiri yang agak lambat. Kandungan diterapkan dalam komik politik ini banyak mengungkitkan persoalan nasionalisme mereka sendiri seperti kesan keberadaan migran buruh Cina dan India ke Tanah Melayu, bahaya pengaruh ajaran Islam bawaan Arab serta kesedaran terhadap bahaya kemunduran sosial seperti minum arak dan merokok.[2]
1940-an ke 1960-an: 'cheritera kelawak'
suntingPerkomikan di Tanah Melayu dan Singapura diberi nafas baru dengan penerbitan sebuah rencana bertajuk Seni-kelawak "comic" dan "cartoon" dalam zaman ini nukilan Nazif bin Achmadin untuk isu Januari 1947 majalah Kenchana suntingan Harun Aminurrashid. Rencana tersebut menerangkan kepentingan mewujudkan karya komik dan kartun yang "mengechap bunga-keindahan [...] apalagi yang bersangkut dengan sejarah tanah air Melayu" menonjol daripada karya-karya komik Amerika Syarikat sezaman seperti Mickey Mouse, Flash Gordon dan Tarzan yang dianggap "...tiada dapat chochok dengan jiwa dan perasaan ketimoran kita, apa lagi suasana tempat, keadaan pelakon2nya, adat istiadatnya, tengkah lakunya, yang achapkali menyinggong perasaan Timor kita..." Bahkan, gelombang baharu ini dinyatakan sebagai sinambungan dari seni komik yang telah lama wujud di Hindia Timur (dan seterusnya Indonesia) melalui Tunggadewa karangan Achnas. Harun turut terlibat dalam menulis kata pengantar kepada buku komik Pesaka Dato’ Moyang (Jawi: ڤساك داتوء مويڠ , 1952) karya Merayu Rawan.[4]
Kebanyakan komik bahasa Melayu pada 1950-an ditatan cerita roman klasik mengadaptasikan kisah-kisah dalam persuratan lama seperti dalam Sejarah Melayu yang disasarkan untuk pembaca remaja dan dewasa dalam tulisan Jawi mahupun Rumi. 3 penerbit komik yang utama dalam pada ketika ini adalah The Malay Press di Kuala Pilah, Zawiyah Publishing Home di Johor Bahru dan Penerbitan Keluarga di Singapura.[5]
Majalah komik Melayu pertama yang terbit ialah Majalah Comic’s Melayu dari Zawyah Publishing House yang menggantikan Dunia Film pada 1952 dengan harga "senaskah di Malaya 30-sen di Indonesia [1 rupiah]".Sinaran Bros di Pulau Pinang melancarkan majalah dwimingguan remaja Kanchil pada 1965 yang tampak menyerupai tatanan majalah komik British Beano; pekomik seperti Lat dan Rejabhad mula mendapat nama mereka di sini.[4]
1970-an ke 1980-an
sunting1900-an ke 2000-an: pengaruh manga Jepun
suntingSejak 2010-an
suntingSenarai majalah komik
suntingKomik
sunting- Aku Dan Sesuatu
- Anak-anak Sidek
- Along
- Bambino
- Batu Api
- Barongan
- Blues Selamanya
- Budak Nakal
- BUJAL
- CAMP 1
- CAMP 2
- Chatterz
- Chronos Prophecy
- Comic King
- Cute Queen
- E-ZONE
- Eden Factor
- Fetus in Fetu
- Jaguh Komik
- Keluang Man
- Komik Hadis
- Komik Ronyok
- Komikoo
- Kreko
- Lukisan Tarbiah
- Mambo Di Kuale
- Melting Pot
- O.K.
- OGA
- Pahlawan Mimpi
- PIOR
- PKK
- Popcorn
- Powder
- Raihan Rangerz
- Rina
- ROCK - (SWAK & Alyridura)
- Salina
- Sroott Sroott
- Starz
- The Amazing Awang Khenit
- Umbra Comix
- Urban Comics
- Utopia
Majalah Komik
suntingSenarai Penerbit Komik dan Kartun
sunting- Kumpulan Art Square
- Ana Muslim Sdn. Bhd
- Kumpulan Karangkraf Sdn Bhd
- Komik-M
- Komik Fatdream Sdn Bhd
- Maple Comic
- Skuad Misi
- Humaira Publication Sdn Bhd
- Kadokawa Gempak Starz Sdn Bhd
Senarai Pelukis Komik dan Kartun
suntingA
sunting- A'an Budak Baik
- Abam Apam [6]
- Abeben
- Adijin
- Adeputera
- Ahmad Kamil
- Ah Tuck
- Aie
- Aimo
- Akam
- Apoh
- Athool
- Aku Napie
- Alan Quah
- Ali Sanat
- Alifstyle
- Alin
- Alias Kulup
- Alluana
- Ambo
- Aza
- Azam De'Crow
- Azhar Abdullah
- Azhar Senapon
- Azman Yusof
- AzwanJJai
- Ayoi
B
suntingC
suntingD
suntingE
suntingF
suntingG
suntingH
suntingI
suntingJ
sunting- Jaafar Taib
- Jakalll
- Jailani Abu Hassan
- Jambang
- Jering
- Jimi Kong
- Jimmy
- Joker IX
- Junuh
- Juragan
- Jonos
- Joy
K
sunting- Kartekana
- Kangkung
- Kaoru
- Kash
- Kasbi Sarbini
- Keith Chong Kah Wee
- Kerel
- Kerengge
- Khazim
- Khuzae
- Kingkong
- Kobis Bunga
- Kopi
- Kulat
- Kutu
- Kromosom
L
suntingM
sunting- Mafia Fusion
- Marzuki
- Mansoor Ibrahim
- Maro
- Megat
- Meo188
- Mojo
- Michael Chuah
- Mishar
- Milx
- MF Ajif
- MFR
- Mfrstudio Ibnmukhtar
- Mohas
- Mr. Children
- Moks
- Muz
N
sunting- Namron
- Nan
- Nik MOY
- Nik Nordin
- Nik Abdullah
- Niezam
- Nizam Bachok
- Norm Aidid
- Norio
- Nud's
- Nurie
- NurAzmi
- Nurjanah Jurie
O
suntingP
suntingQ
suntingR
sunting- Ramzahurin
- Rambai
- R. Hamzah
- Rahim B.
- Rasyid Asmawi
- Rejabhad
- Reggie Lee
- Retah
- Rio
- Rodin
- Rosdin
- Rossem
- Rosli Hamid
- Roslim
- Rizalman
- Ridzwan A. Rahim
- Rudy
- Rusydee
S
sunting- Sarah Joan Mokhtar
- Saidin Yahya
- Sau Lim
- Sandra
- Scho
- Shah
- Stabak
- Sireh
- Soya
- Spider
- Suhaime
- Sukun
- Salim
T
suntingU
suntingV
suntingW
suntingX
suntingY
suntingZ
suntingSenarai Komik Zine (DIY)
suntingKedai Komik atas talian
suntingSenarai Blog Komik
suntingWebcomic / Webtoon
suntingSenarai Laman Infokomik
suntingLihat juga
suntingRujukan
sunting- ^ C. T. Lim (21 Mac 2022). "The History of Comics and Cartoons in Singapore and Malaysia Part 1: Introduction". Singapore Cartoon Resource Hub. Dicapai pada 10 Feb 2023.
- ^ a b c C. T. Lim (21 Mac 2022). "The History of Comics and Cartoons in Singapore and Malaysia Part 2: Introduction". Singapore Cartoon Resource Hub. Dicapai pada 10 Februari 2023.
- ^ Lee Meiyu (Jan–Mac 2020). ""From Lat Pau to Zaobao: A History of Chinese Newspapers"". BiblioAsia. Jil. 15 no. 4. National Library Board. m/s. 44–49. Dicapai pada 17 Julai 2022.CS1 maint: date format (link)
- ^ a b Gallop, Annabel Teh (Dec 2022). "Malay Comic Books from the 1950s and 1960s in the British Library" (PDF). Southeast Asia Library Group Newsletter. Thai, Lao and Cambodian Collections, The British Library (54): 44–70.
- ^ Zainab Awang Ngah (1984). "Malay Comic Books Published In The 1950s" (PDF). Kekal Abadi. Perpustakaan Universiti Malaya. 3 (3): 4–11.
- ^ Abam Apam Official Facebook facebook.com
- ^ http://harlymyeo.blogspot.com